Garuda-News.ID Jakarta – Respon positif ditunjukkan oleh Komisioner KPAI Pusat bidang pornografi dan Cybercrime, Margaret Aliyatul Maimunah, ketika disodorkan draft pertanyaan terkait maraknya anak dibawah umur yang kecanduan games online via gawai pintar, Minggu malam, 22/04.
Dengan lugas dan gamblang, Ia menjelaskan secara terperinci, dampak negatif serta keharusan peran orangtua dalam fungsi pengawasan terkait makin massifnya penetrasi gawai pintar di kehidupan kita. Berikut, mari kita simak bersama.
Menurut Margaret, sejak adanya kasus anak SMP terkena adiksi gadget akut karena kecanduan game online, KPAI menyatakan keprihatinan yang mendalam. KPAI juga menduga bahwa hal tersebut (kecanduan gadget akibat game online) banyak dialami oleh anak-anak Indonesia saat ini.
“Pasalnya, dewasa ini kita tidak menafikan, bahwa akses anak -anak terhadap internet melalui gadget (termasuk hp android) sudah sangat mudah,” tulisnya dalam aplikasi pesan instant whatsapp, Minggu, 22/04.
Baca juga :
Filterisasi Anak Dari Kejahatan Pornografi Di Internet
Dalam keterangan persnya, Ia juga mengatakan, bahkan anak Indonesia sejak belum sekolah PAUD pun, saat ini sudah banyak yang dengan mudah mengakses game online melalui gadget.
“Membaca fenomena tersebut, KPAI jelas sangat mengkhawatirkan adanya berbagai dampak negatifnya. Salah satunya adalah, adanya game online yng tidak layak dikonsumsi oleh anak-anak, karena mengandung muatan kekerasan dan pornografi.
Tidak hanya itu, akses anak-anak terhadap game online melalui gadget hari ini juga sangat lemah dari kontrol dan pengawasan orang dewasa, dalam hal ini adalah (pihak) orang tua. Orangtua hari ini justru hanya cenderung memenuhi kebutuhan anak-anak terhadap gadget tanpa diiringi dengan pengaturan dalam penggunaannya,” jelasnya. (*)
penulis/editor : LH/haykal
foto : ilustrasi from inet
Komentar